100 Menuju UN 2013

Kubilang UN 2013 sukses! kalo yang ini bisa terjadi

Sebelum hari ujian nasional (UN) mendekat sambil menodong pedang yang akan menentukan hidup atau mati, sebelum tanggal 15 April mendekat sehingga dapat dihitung dengan jari saja lima hari, empat hari, tiga hari, dua  hari lagi, besok UN!, dan sebelum pengumuman siapa yang mendapatkan Nem tertinggi di sekolah pada tahun 2013 ini.

Semuanya asyik saja bila dituliskan, dalam kisah 100 hari menuju UN. Walaupun sekarang  tugas siswa kelas tiga bukan untuk menulis, hanya ditugaskan untuk belajar-belajar dan belajar untuk sukses UN 2013 besok.

Ya seperti inilah, bagi aku hidup tanpa menulis seperti hidup tak punya tujuan. maaf, bukannya sok!.

Ditengah kesibukan, jadwal ini itu harus aku selesaikan, kadang aku diperkosa untuk menyelesaikan semuanya sesuai procedure. Ntah hasilnya akan bagaimana, itu sudah ada yang mengatur. Kita hanya berusaha saja.

Teman-temanku dengan riangnya melepaskan amanah organisasinya, aku malah menambah kesibukan. Mereka bilang, “Al Hamdulillah, sudah lepas organisasi! Yuk UN 2013”. Aku bilang “Waduh tugas mading pondok belum selesai, belum posting berita di portal”, bahkan aku tidak sempat belajar pada malam hari karena ngantuk dan lelah.

Ditengah kesibukan inilah, aku berusaha untuk mengatur waktuku sebaik mungkin, baru saja aku buat jadwal pribadi baru, sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Bangun jam setengah empat pagi dan tidur lagi jam dua belas malam. Aku sudah tuliskan di dalam buku striming kotak-kotak, aku sobek lalu aku tempelkan kedalam lemariku.

Tatanan lemariku memang hancur, seperti kapal yang baru digoyang ombak setinggi sepuluh meter. Dibalik semua itu, aku tata lemariku sesemangat mungkin, loh… loh.. kok lemari di semangatin? sih bagaimana?, eits.. , bukan kayak gitu mas bro! maksudku aku tempel di dalam lemariku lembaran-lembaran terucap motivasi, tidak satu dua saja, tetapi banyak dan tidak hanya di satu tempat saja, tetapi dimana-mana. Ada yang di depan pintu lemari, belakang pintu, di kotak pulpel, di dasar lemari lantai 2, hingga tidak cukup lalu aku temple saja di tembok kamar dan ada yang nyasar ke depa pintu lemari orang, hehehe.

Motivai lainya masih banyak lagi,

Kemarin aku baru bikin poster, yang berisi foto beserta pedoman hidup dari tokoh-tokoh inspiratifku yang aku kagumi bangetttsss, seperti foto ayahku motivator nomor satu, abah Masrur, Ust. Yusuf Mansur, Habib Luthfi Pekalongan, Habiburrahman Al Shirazy, Ust. Nurfauzan, dll.

“Selamat jadilah penulis ecek-ecek!”, kalimat ini terucap didepan muka kusamku. Kejadian tadi pagi, kata-kata yang menyelumbat ke kuping, masuk dari kuping kanan dan tidak mau keluar lagi, sehingga tersimpan nyesek kedalam hati, merasuk, biarkan dendam yang akan membuktikannya.

Kalo dilihat, memang. Tulisanku selama ini ecek-ecek, yang aku tulis tidak karuhan. Namun, jika kau tahu semuanya akan berawal dari yang nol dari zero to hero. Sesuatu yang dimulai dari nol itu lebih indah, dan berkesan.

 

Comments are closed.