Sirah Nabawiyah

istri rasul : zainab binti jahsy

07. Zainab binti Jahsy

Pada tahun ini juga Rasulullah SAW, menikahi dengan Zainab binti Jahzy. Ibunya bernama Umayyah, bibi dari pihak Rasulullah sendiri, Rasulullah mengawininya sesudah ia di talak oleh Zaid bin Haritsah, bekas hamba sahaya Rasulullah SAW. Yang kemudian di jadikan anak angkatnya.Pernikahan antara Zainab dengan zaid pada umumnya di sebabkan oleh Rasulullah SAW , Rasulullah meminang Zainab untuk di kawinkan kepada Zaid. Akan tetapi keluarga Zainab merasa keberatan dengan lamaran ini mengingat kedudukan Zainab yang mulia di kalangan kaumnya tidak seimbang dengan kedudukan Zaid. Keluarga Zainab tidak punya pilihan lain kecuali menerima lamaran Rasululah SAW. Itu tatkala Zaid yang menggaulinya, Zainab menampakan kesombongan dan tinggi kedudukanya sehingga membuat Zaid tidak tahan untuk hidup bersamanya. Zaid mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah dan Rasulullah memerintahkan agar ia tetap bersabar dalam menghadapi sikap yang demikian. Akan tetapi lama kelamaan Zaid tidak tahan lama lagi, lalu ia memberitahukan kepada Rasululah tekadnya untuk menalak Zainab. Setelah keharmonisan dan kerukunan tidak dapat di pertahankan lagi di antara pasangan suami istri tersebut, allah memerintahkan kepada nabinya untuk mengawini Zainab setelah ia di talak oleh Zaid di satu pihak supaya tidak terjadi persengketaan, dan di pihak lain demi memelihara kehormatan Zainab sesudah ia di kawin oleh bekas hamba sahaya. Akan tetapi Rasulullah merasa khawatir akan celaan orang Yahudi dan orang Arab terhadap dirinya karena mengawini bekas anak angkatnya. maka nabi berkata kepada Zaid, “peganglah istrimu itu, dan bertaqwalah kepada allah”. Akan tetapi nabi tidak memberitahukan kepadanya apa yang telah di katakan Allah. Maka Allah memastikan hukumnya dengan membatalkan tradisi yang menghramkan seseorang menikah dengan bekas istri anak angkatnya, yaitu melalui firman Allah surat Al Ahzab ayat 37. Kemudian Allah SWT membatalkan hukum anak angkat ini mengingat banyak kemudzaratanya. Sehubungan dengan masalah ini Allah SWT berfirman di dalam Al Quran surat al ahzab ayat 40. Sejak saat itu nama zaid yang tadinya Zaid ibnu Muhamad di ganti menjadi Zaid ibnu Haritsah. Pergantian nama itu di sebutkan dengan jelas dalam Al Quran sehingga namanya di baca sepanjang masa.