Haruskah Ulama Itu Laki-laki?

Adanya acara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Cirebon kemarin, adalah sesuatu yang menggelitik bagi saya (penulis), karena ‘ulama perempuan’ terdengar asing bagi kita (kaum awwam), bisa jadi karena kita (pembaca) kurang baca buku, atau memang ‘ulama perempuan’ itu tidak ada. Oleh itu, InsyaAllah dalam paper ini penulis akan menggali informasi lebih luas lagi terkait ‘Gender’ dengan judul “Haruskah Ulama Itu Laki-Laki?”. Paper ini ditulis berawal dari adanya aktifitas ulama…

Berlayar Tuk Kembali, Berjuang Raih Asa Itu Pasti

Pergilah ke segoro, berlayar dengan getek pastinya lebih berkesan. Sesampainya, berkatalah pada air didasarmu dan langit diatasmu, ucapkanlah janji, berteriaklah, setelah itu menangislah. Setelah menangis, usaplah airmatamu, basuhkanlah dengan mengambil air dari dasarmu, segoro. Angkat-angkat tas, sandal, kancingkan baju, tidak lupa pakai peci dan semprotkan parfum. Lalu bergegas keluar kamar, bonceng teman untuk sampai ke tempat omprengan angkot kuning, menuju ke kali gadung. Ini flash back, diriku yang sangat suka…

Cita dan Cinta Untuk Negeri laskar Pelangi

 Edensor “Laskar Pelangi 2” Kehidupan Ikal dan Rey pada film Edensor, Laskar Pelangi 2 . Sangat menarik kami Mahasiswa pada khususnya dan untuk penggemar film pada umumnya, untuk meningkatkan rasa cinta kepada tanah air Indonesia. Garis besar pada film tersebut, nasionalisme, persahabatan, perjuangan dan percintaan. Si Ikal yang menjadi tokoh utama, dan kota Paris yang menjadi latar tempat shoot film tersebut, perjuangan untuk menggapai cita yang selalu ada untuk kampung…

Surat Terbuka untuk @hanung_bamantyo dan Pemuda Indonesia

Wajib tahu perjuangan, persatuan dan kesejahteraan setelah menonton film SOEKARNO, sungguh film yang sangat memaparkan gambaran para pendahulu, pengabdi negara persatuan republik Indonesia. Ada Soekarno, Hatta, Soebardjo, Sjahrir, dan pengabdi lainya. Betapa besar jiwanya, membela Negara untuk kesejahteraan bersama, bukan kemerdekaan sebagai tujuan tetapi persatuan dan kesatuan yang harus ditegakkan untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Film karya Hanung Bramantyo “Soekarno”, sangat membantu bangsa Indonesia untuk mengembalikan rasa cinta tanah air yang…

Bukan Nasib, Memburu Film Soekarno dan 99 Cahaya di Langit Eropa

Ini bukan cerita atau curhatan, hanya saja catatan ringan. Sebilah kisah dua santri mendapat keinginan yang sama dan nasib yang sama, cie #uhuk, keinginan dan nasibnya tidak membebani sekali, hanya saja mereka si Apel dan si Jeruk mempunyai keinginan untuk menonton film “99 cahaya di langit eropa” dan film soekarno, tetapi belum terwujudkan. Ceritanya dimulai sejak minggu kemarin, berlanjut ke hari senin, selasa dan hampir setiap hari kita merencanakan untuk…

Pesantren Butuh Pemerhati yang Kuat dan Cerdas

Bila mana menunggu datangnya pahlawan untuk merubah suatu peradaban yang rusak? tidak lain, siaplah bersegera menghadapai keterlambatan. Atau kita sendiri tidak pede? sebagai generasi muda Indonesia yang sudah diimpikan oleh para pahlawan yang gugur di medan perang setengah abad yang lalu? Miris sudah. Pesantren butuh pemerhati yang kuat dan cerdas, Bertambah tahun peradaban mesti mengalami perubahan, tidak lain di sebabkan oleh komponen yang ada di dalam itu sendiri. Karena tidak…

Semoga Ada Rahmat ketika Rinduku Bertabuh kencang!

Saat rasa rindu bertabuh, terkenang masa kebersamaan. Berangkat dahulu tanggal 15 Juli 2007, tidak terasa orang-orang yang ane kenal sudah bergantian, yang dulu berbeda dengan sekarang. Kenangan-kenangan yang lalu, suka duka ketawa ketiwi dan jengkel malah bisa jadi gelut itu sekarang sudah jadi spam di dashboard pengalaman.com. Kawan, entah ada lindu dari mana, aku ini merindu, rindu pada wajah-wajah mu yang bersinar. Sinarnya seperti matahari pada bulan, ada yang bulat…

Selenia Ikut Blogger Nusantara 2013, Kabar yang MAKSIMAL!

Aku menulis diatas meja kampusku yang bergoyang, disambi menunggu dosen datang, dicoba merangkap ide-ide agar tidak hilang, tentang perjalananku pada memori Blogger Nusantara 2013 silam. Bismillahirrahmanirrahim, Berangkat dari pesantrenku Al Hikmah 2 Brebes, untuk menghadiri KOPDAR Blogger Nusantara 2013 di kota istimewa, manalagi kalau bukan Yogyakarta. Kita berenam, berjalan setapak demi setapak, berbekal sereceh demi sereceh untuk sampai pada tujuan, dan harapan yang maksimal.

Cara Benar Menggunakan Muzah Masa Kini!

Muzah, biasanya di pakai oleh bangsa arab bentuknya seperti kaos kaki terbuat dari kulit binatang yang sudah dibersihkan. Muzah digunakan sebagai alas dan menghangatkan. Di Indonesia sangat langka orang yang memakai muzah. Keengganan beribadah hanya saja takut menyentuh air karena dingin dan lainya, bukan alasan. Karena lebih dari  sepuluh sahabat berfatwa membolehkan mengusap kaos kaki pada saat memakai muzah.

Ternyata Aku Seorang Budak! yang Harus Memenuhi Hak Majikanya

Hanya duduk dilayar kaca dengan wajah murung, mengartikan keadaan yang sulit untuk di artikan, kedua kaki ini yang sudah melemas ku paksakan untuk memangku papan keyboard ini, aku bersandar dengan harapan dan doa, Diparagraf ini, aku belum bisa membuka mata ku dengan seluruhnya, karena hati yang masih menggandul diatas ranting pohon sana, malangnya aku yang membiarkan hati jauh dari badan. Masih sedih saja, ingin aku disuap oleh para bidadari yang…