Kata Kehidupan, Hati Mutiara Santri

Wejangan Wada’ Untuk Para Santri

Wejangan dari abah Masrur yang terakhir kalinya disampaikan di masjid An Nur, sebelum abah Masrur berangkat haji,  tepatnya pada tanggal 15 Oktober 2011 malam setelah melaksanakan shalat isya.
Abah Masrur duduk didepan seperti biasanya di kursi yang sudah jadi sahabat keseharian.
Para santri yang sedang meratapi kesedihan karena akan ditinggal naik haji oleh abah Masrur.

 

“sementara saya meninggalkan pondok, tempo berdasarkan jadwal 27 November akan kembali ketanah air, santri… saya titipkan agama, amanat pada allah SWT emoga diampuni dosa-dosanya, semoga jamaah haji dan saya kembali dengan sehat wal afiat dengan haji yang mabrur”, ucap abah Masrur.

“amien…”, balas para santri.

“lalu, KBM Pon. Pes tetap berjalan seperti biasa saya sudah mendelegasikan kepada anak-anak saya, kegiatan tidak boleh terhenti”, ucap abah Masrur.

“10 Dzulhijjah akan jatuh pada hari ahad”, lanjut beliau.
“semoga allah SWT membukakan pintu ilmu, kebaikan, barokah kepada para santri”, ucap abah Masrur.

“amien…”, para santri hanya bisa membalas dengan kalimat amien.

“semoga saya dan jamaah diberi kesehatan dalam perjalanan…”, ucap abah Masrur.

tidak lama kemudian…
Abah keluar dari pintu masjid sebelah kanan.
Lalu para santri diamanati abah Masrur untuk membaca surat Yasin, al fatihah sebanyak tiga kali, surat al quraisy sebelas kali beserta doa.
Setelah semua doa tersebut dibacakan, santri keluar dari masjid secara bergerombolan.
Para santri melihat abah masrur ketika abah Masrur didalam mobil menuju ke Jakarta, abah Masrur melambai-lambaikan tanganya.
Para santri membalasnya…
Sedangkan santri putri mendesah mengucap,”abah… umi…”, sungguh mengharukan.

 

2 thoughts on “Wejangan Wada’ Untuk Para Santri

Comments are closed.